Kelangkaan bahan baku andesit menyebabkan naiknya harga batu andesit di pasaran. Permintaan batu andesit yang tinggi dan menurunnya produksi batu alam di musim hujan menyebabkan harga material ini terus meroket.
Lalu, apa sih faktor utama yang menyebabkan terjadinya kelangkaan batu andesit ini? Yuk simak ulasan dari Direktur CV Sinergi Stone berikut ini.
Daftar isi
Penyebab Kelangkaan Batu Andesit
Pembelian Escavator
Kelangkaan bahan baku andesit utama di awal musim penghujan (November 2020) hingga saat ini dipicu oleh keputusan pemilik lokasi andesit utama di Cirebon yang membeli 2 unit escavator/belko baru. Timing pembelian unit untuk menambang batu alam di masa pandemi ini dinilai kurang tepat.
Perlu untuk diketahui bersama bahwa perawatan menjadi tanggungjawab sang pemilik escavator. Hal ini berbeda dengan escavator Rental (sewa) yang biaya maintenance-nya ditanggung oleh owner escavator. Dengan demikian, kinerja escavator dapat diporsir di cuaca yang ekstrim tanpa perlu memikirkan biaya karena kerusakan memang bukan tanggungan penuh penyewa (dalam hal ini pemilik lokasi tambang andesit.
Inilah yang menjelaskan mengapa sang penambang tidak berupaya keras untuk menurunkan escavatornya di musim hujan saat ini dan memporsirnya (kerja ekstra) seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Kurang Bijak Menyikapi Informasi
Kesalahan pengambilan keputusan ini mungkin disebabkan oleh antusiasme berlebihan karena adanya informasi akan ada DP Uang Besar di salah satu proyek Besar yang berlangsung pada tahun 2020. Padahal, kenyataanya DP Besar tersebut tak kunjung datang sampai proyek itu berakhir. Informasi proyek ini sebenarnya tak jelas awal dan akhirnya.
Fenomena ini menjelaskan bahwa akibat dari tidak bijaknya dalam menyikapi dan mengolah INFORMASI karena “BAPERAN” itu sangatlah fatal.
Kelangkaan bahan baku andesit utama ini pun berlangsung hingga sekarang dan diprediksi akan berlanjut hingga Maret 2021. Hal ini sesuai dengan ramalan BMKG dimana fenomena alam La Nina akan memicu hujan lebat yang intens.
Dampak Kelangkaan Batu Andesit
Harga batu alam andesit naik
Dampak besar dari kelangkaan bahan baku andesit utama ini adalah naiknya harga bahan baku andesit sekunder. Padahal permintaan produk batu andesit cukup besar dan cenderung meningkat.
Kapasitas produksi batu alam menurun
Di lain sisi, banyak pabrik batu alam andesit yang kapasitas produksinya menurun drastis bahkan hingga hanya 30%. Akibatnya, pengusaha batu alam tidak dapat memberikan kepastian terkait jadwal pengiriman batu andesit ke proyek baru di tahun 2021 sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Karyawan pabrik yang 90% pekerja borongan pun terancam alih profesi karena berbulan-bulan diliburkan.
Solusi Kelangkaan Batu Andesit
Satu satu solusi yang coba diterapkan saat ini adalah menghadirkan lokasi bahan baku baru di luar daerah. Harapannya, hal ini akan menciptakan iklim kompetisi yang sehat kembali.
Dengan upaya peningkatan produksi batu alam andesit di daerah baru akan menekan naiknya harga bahan baku utama dan sekunder. Targetnya adalah kemampuan supply batu andesit bisa kembali naik di atas 50% dari situasi normal pada musim penghujan yang diperkirakan masih lama.
Kini, berita bencana alam seperti gempa bumi dan meletusnya gunung berapi Semeru-Merapi semakin menambah kecemasan masyarakat. Faktanya, ada gunung berapi yang juga salah satu terbesar di Jawa Barat, yaitu Gunung Ciremai, berada di radius yang dekat dengan kita. Gunung berapi merupakan asal-muasal adanya batu andesit (hard lavastone) itu sendiri.
Semoga kita semua dilindungi oleh Alloh SWT dan diberi keselamatan.
Oleh Slamet Hidayatuloh,S.Pi
(Direktur CV. Sinergi Stone)