Disadari atau tidak, sekarang ini sedang terjadi masa transisi untuk sistem pembayaran proyek. Pihak yang terlibat dalam proyek pun perlu beradaptasi ke sistem yang baru, yakni pindah dari sistem hutang-an (termin) ke sistem KONTAN (cash).
Cara pembayaran proyek cash ini sejalan dengan era perkembangan informasi 4G. Oleh karena itu, transparansi anggaran oleh proyek-proyek pemerintah kemudian diikuti oleh swasta pun kian meluas. Beberapa kontraktor lama menganggap bahwa keuntungan yang diperoleh dari proyek selama ini terus tergerus. Hal ini karena, tuntutan msyarakat yang menginginkan keterbukaan informasi dan anggaran.
Daftar isi
Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi yang super cepat memungkinkan terjadinya inovasi-inovasi baru dan pesaing-pesaing baru. Beberapa pengusaha menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produknya, baik itu lewat website sendiri, marketplace ataupun beriklan di sosial media.
Persaingan harga
Arus informasi harga produk yang bertebaran di internet pun dengan sangat cepat dimanfaatkan oleh calon pembeli. Mereka mencari supplier dan harga pembanding. Akibatnya adalah harga produk akan terus turun ke level terendah (semakin murah).
Idealnya kondisi ini dibarengi dengan kemudahan sistem pembayaran di proyek. Vendor pun tak perlu lagi antri di bank untuk mentransfer sejumlah uang ke client.
Namun, di awal tahun 2021 ini terjadi kelangkaan batu andesit karena curah hujan yang tinggi di Indonesia, termasuk Cirebon.
Pemberkasan proyek
Sistem administrasi (pemberkasan) pun seharusnya juga semakin cepat karena proses pemeriksaan dan pengiriman berkas bisa dilakukan secara online. Yakni, melalui scan atau foto dokumen dan selanjutnya kirim via WA, email, file sharing, aplikasi telegram atau lainya. Adapun dokumen fisiknya bisa menyusul kemudian dengan metode pengiriman cepat melalui jasa pengiriman (kurir), seperti siCepat, J&T, POS, JNE, Tiki, dll.
Oknum ikut Bermain dalam Proyek?
Oleh karena itu, sistem pembayaran proyek yang memerlukan waktu/tempo berminggu-minggu sudah tidak relevan. Proses yang lama tersebut tidak lagi beralasan, bahkan pembayaran seharusnya paling lama (maksimal) 3 haris sudah beres.
Hal itu tentu berbeda bila ada pihak yang ingin dimodalin dan ga mau mengeluarkan dana dari kantong pribadi. Menurut informasi yang beredar, sistem pembayaran proyek seperti ini banyak dilakukan oleh oknum proyek yg masing menginginkan sistem pembayaran yg lama. Mereka menerapkan sistem pembayaran berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Mereka menggandeng perbankan terkait untuk mengurusi pembayaran proyek dengan potongan diskonto 4.5% dari total invoice yg ditagihkan, artinya dari modal + margin.
Masalah Transparansi Anggaran dan Sistem Pembayaran Proyek
Transparansi anggaran proyek dan sistem pembayaran cara lama ini memunculkan masalah dan memerlukan masa transisi/penyesuaian. Ternyata, di masa transisi inilah banyak yang menjadi korban. Banyak toko material, pabrik batu alam, tukang bangunan, supplier, subkon atau kontraktor itu sndiri yang mengalami kerugian besar karena GAGAL BAYAR.
Timbulnya masalah gagal bayar ini karena banyak proyek yang merugi. Minimnya budget dalam sistem transparansi anggaran memaksa peserta tender menurunkan harga. Dampaknya adalah proyek pengadaan pun dipaksakan jalan. Disinyalir, ketidakmampuan panitia tender dalam penentuan anggaran untuk mencapai angka yang ideal menjadi biangkerok permasalahan ini. Hal memang banyak terjadi di masa lalu dan kini dalam proses berbenah untuk lebih lagi. Semoga…
Sistem transparansi anggaran tersebut mestinya diimbangi dengan sistem pembayaran yang canggih. Sistem pembayaran proyek yang lambat mestinya ditinggalkan. Mungkin hal ini muncul karena adanya oknum yang malas dan sengaja menggunakan cara-cara lama. Oknum-oknum tersebut memang belum siap dengan perubahan era transparansi anggaran ini. Mereka terbiasa dengan gaya hidup bermewah-mewah, berfoya-foya, dan terbiasa muter-muterinin uang pihak ketiga dengan cara menerapkan sistem hutang berbunga. Padahal sistem ini, sebenarnya sudah terbukti runtuh pada krisis ekonomi Amerika-Eropa pada tahun 2008.
Islam Memberikan Solusi terkait Sistem Pembayaran
Kemajuan teknologi ini semakin membuktikan bahwa sistem pembayaran KONTAN (cash) yang diperkenalkan dunia Islam 1500 tahun lalu adalah sistem yang paling ideal (terbaik). Sistem ini sudah teruji sejak masa dulu hingga masa teknologi canggih seperti sekarang ini.
Banyak kisah para sahabat Nabi Muhammad yang kaya raya karena metode pembayaran kontan. Contohnya adalah Sayidina UTSMAN BIN AFFAN RA, Abdurrahman bin ‘Auf, dll.
Beberapa tahun belakangan ini, dunia pun dikejutkan dengan banyak lahirnya raksasa bisnis yang mengadopsi sistem KONTAN. Sebut saja beberapa marketplace seperti
- TOKOPEDIA
- BUKALAPAK
- SHOPEE
- LAZADA
- TRAVELOKA
- GRAB
- GOJEK
- INDOMART
- ALFAMART
- dll..
Dalam dunia usaha, banyak orang menjuluki perusahaan tersebut sebagai UNICORN bisnis atau Kuda Terbang Ajaib.
Pilih Sistem Pembayaran Proyek yang Mana?
Sekarang kita mau menggunakan metode pembayaran yang mana?
Sebenernya buat, soal harga dan sistem pembayaran proyek itu kendali penuh ada ditangan anda, di HP anda. Saran dan masukan terpenting dari saya adalah tetap waspada. Anda jangan mau dengan sengaja merubah spesifikasi teknis PEKERJAAN batu alam seperti ketebalan batu andesit untuk menekan harga. Pasalnya, nanti Anda bisa dihadiahi rompi orange oleh KPK.
Bagaimana menurut rekan2 Milenial Batu Alam semuanya?
Meneurut saya pribadi, daripada dipaksa mengambil untung 5% dengan tempo pembayaran 3 bulan hingga 6 bulan oleh proyek besar dimasa pandemi ini, lebih baik saya mundur dari proyek besar tersebut.
Saya khawatir tidak maslahat dan mencederai pabrik batu alam skala kecil yang saya ambil batunya dengan sistem pembayaran yang lama. Alternatifnya, saya lebih memilih menginvestasikan dana saya yang terbatas ke sektor bisnis lain yang lebih rasional dan prospektif.
Sejatinya, pengusaha MILENIAL itu ga boleh BAPERAN dan gak KEHABISAN AKAL…
Oleh: Slamet Hidayatuloh,S.Pi
(Direktur CV. Sinergi Stone)
Cirebon, 17 januari 2020
mantap